Ponpes LDII : Ponpes Wali Barokah Kediri
![]() | |
Ponpes Wali Barokah LDII |
Di sini saya akan
menjabarkan kepada kalian tentang profil dan sejarah Pondok Pesantren Wali
Barokah. kepada kalian yang ingin mengunjungi ponpes Wali Barokah ini Jika kita ingin mengetahui apa yang ada dari ponpes Wali
Barokah kediri akan kurang lengkap rasanya jika kita tidak mengetahui
sejarahnya dan siapakah pendirinya ? Pondok pesantren
Wali Barokah, yang lebih lengkapnya lagi terletak di Banjaran, Burengan, Kediri
Jawa Timur. Ponpes Wali Barokah Kediri merupakan tempat yang tepat untuk memperdalam ilmu agama dan juga termasuk pondok pesantren terbesar yang ada di
Indonesia. Yang mana pendiri dari pondok pesantren Wali Barokah ini adalah K.H
Nur Hasan Al Ubaidah yang bersama Ahmad Ibroham pada sekitar tahun 1951.
Pondok pesantren
Wali Barokah ini sendiri dapat menampung sekitar 3000 siswa, pada awalnya
pondok ini bukan bernama Wali Barokah
akan tetapi pada mulanya Pondok pesantren ini bernama Pondok Pesantren
Burengan. Namun dikarenakan bapak KH. Nur Hasan sudah berusia lanjut maka bapak
KH. Nur Hasan menyerahkan pengelolaan pondok pesantren Burengan kepada Lemkari
atau kepanjangan dari Lembaga Karyawan Dakwah Islam yang saat itu tahun 1971.
Nah, pada tahun
1980 mulailah dibangun barbagai sarana-prasarana yang akan mendukung kegiatan
pondok pesantren yang berupa gedung asrama serta kelas dan juga gedung
perkantoran. Dan saat Lemkari menjadi Lembaga Dakwah Islam Indonesia alias LDII
pada tahun 1991 secara otomatis pengelolaan Pondok Pesantren Burengan berada
dibawah pimpinan dan naungan LDII.
Seiring
bergantinya waktu pada tahun 2010 LDII mengalihkan pengelolaan pondok pesantren
burengan kepada yayasan Wali barokah, dan sekaligus berganti nama menjadi
Pondok Pesantren Wali Barokah. Adapun dari penyerahanpengelolaan ini yang juga
mempunyai tujuan tersendiri. Antara lain meningkatkan fungsinya awalnya sebagai
penghasil insan-insan yang professional dan juga religius.
Selain itu pondok
pesantren Wali Barokah terutama bagi kota kediri, pondok pesantren Wali Barokah
ini selain sebagai tempat untuk menimba ilmu agama, namun juga sudah menjadi
suatu ikon atau lambang kota sebab keberadaannya menara setinggi 99 meter dan
dilengkapi penutup diujungnya yang berbentuk kubah yang berlapiskan emas seberat 60 kg di bagian pucuknya. Wali kota kediri yang pada saat itu adalah H.A Maschut yang saat itu
menjabat pada 1999 hingga akhir jabatannya pada tahun 2009 ia menyebutnya
sebagai menara Asmaul Husna.
Tidak hanya ponpes Wali Barokah Kediri saja yang mempunyai menara, selain ponpes Wali Barokah ini, ponpes LDII di Jombang yanglebih tepatnya yaitu ponpes Gading Mangu juga memiliki menara yang menjulang tinggi. Yang mempunyai ketinggian kurang lebih 30 meter. Meskipun tidak setinggi menara Asma'ul Husna menara ponpes Gading Mangu ini tidak kalah indah untuk dikunjungi.
Yaa mungkin
beliau terinspirasi dengan Asmaul Husna yang berjumlah 99 dan itujumlahnya sama
dengan ketinggian menara ini yaitu 99 meter. Menara tersebut sudah dibangun
sejak tanggal 1 bulan januari tahun 2000 hingga 23 januari 2001 dan juga
diresmikan langsung oleh wakil presiden Rakyat Indonesia yang pada saat itu
adalah H. M Jusuf kalla.
Selain menjadi
ikonnya kota kediri, menara Asmaul Husna didalamnya juga memiliki ruang
perpustakaan yang menyimpan karya-karya para ulama'-Ulama' Islam yang
terdiri Al hadist, tafsir Al-qur'an dan juga beberapa kajian
fikih serta sejarah -sejarah Islam. Dimenara ini juga terdapat kantor dan ruang
Majelis Taujih Wa Al-irsyad, yang mana Majelis At-Taujiah Wa Al Irsyad, itu
adalah sebuah lembaga yang terdiri dari para ulama-ulama LDII.
Yang mana mereka
melakukan kajian terhadap barbagai kitab untuk memberikan solusi/jalan keluar
dari berbagai problematika umat Islam. LDII tidaklah sesat ! Karena, kurikulum utama Pondok
Pesantren Wali Barokah adalah mengkaji Al quran dan juga Al hadist dengan masa
studi rata-rata sekitar 1,5 hingga dua tahun. Adapun alumni lulusannya akan
menjadi juru dakwah pemula yang akan langsung ditugaskan di tingkat Pengurus
Anak Cabang (PAC) dan PC yaitu pengurus cabang LDII yang juga sudah tersebar di
seluruh Indonesia.
Komentar
Posting Komentar